IMLEK, Yang Bukan Tionghoa Pun Bisa Mengambil Pelajaran Berharga

"Tanpa terasa, 2014 seolah-olah tergelincir begitu saja berjalan menjauh dari kita. "
Sudah sebulan Kita menjalani hidup di tahun 2014 ini. Tepatnya hari ini, merupakan jum'at terakhir di bulan pertama tahun 2014 ini. Yah, sungguh sebuah permasalahan besar jikalau dari tahun ke tahun kita tidak pernah mengalami perubahan dari segi apapun. Kalau menurut saya, apalah arti waktu yang kita lalui ini jikalau tak ada perubahan ang signifikan dalam diri kita. Perubahan yang membuat kita menjadi makhluk yang mulia di hadapan pencipta.

Jum'at terakhir ini, bersamaan dengan sebuah perayaan yang dirayakan oleh orang-orang Tionghoa di seluruh dunia. Perayaan ini merupakan sebuah perayaan yang tak kalah meriahnya dengan acara tahun baru. Ribuan Warga Tionghoa di seluruh Indonesia maupun luar Indonesia bersuka cita merayakan hari terbesar di kalangan mereka.

Perayaan IMLEK, Dan Tahun Baru bisa dibilang tidak memiliki perbedaan yang mencolok, walaupun ketika saya kecil, saya tidak tahu menahu dengan IMLEK ini. Yang saya tahu cuma perkataan Gong Shi Fat Chai. Itupun dengan intonasi yang keliru. Yah, intinya kan tahun baru. Dan segala hal yang baru tidak akan pernah lepas dari pada sebuah perubahan. iyya kan..??

Momentum Tahun Baru (baik itu Hijriah, Masehi, dan Imlek) adalah sebuah momentum yang harus kita ambil pelajaran di dalamnya. Yah, sebagai muslim, meskipun bukan Tahun Hijriyah, namun pergantian tahun ini patut kiranya kita jadikan sebagai batu loncatan untuk mempebaiki hidup. Karena Kehidupan yang hari ini harus lebih baik dari kehidupan kemarin.

Tahun baru adalah sebuah pergantian WAKTU.
Dan berbicara soal waktu, Waktu bukanlah hanya sebuah angka-angka yang tertera pada jarum jam atau yang berbaris di dalam kalender. Lebih dari itu.

Waktu adalah sesuatu yang harus dipertanggung jawabkan di hari akhir nanti. Olehnya itu, pergantian waktu (tahun) yang kita alami memiliki makna "hijrah". Yah, menghijrahkan seluruh kekuatan kita untuk kemajuan dalam kehidupan pribadi kita.

Baiklah, saya akan memulai perubahan itu. Tepatnya, saya akan mulai dari rumah tngga saya pribadi, dan kemudian saya lanjutkan melalui lembaga pendidikan tempat saya kuliah. Saya fikir, semua itu harus dimulai dari sekarang. Dengan menanamkan sebuah keyakinan kepada diri sendiri agar tidak lagi melakukan hal-hal yang sia-sia seperti yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

Dengan demikian, maka pergantian tahun yang telah berkali-kali kita lewatkan kita bisa jadikan sebagai sebuah momentum  mengubah diri menuju masa depan yang gemilang. baik itu dalam satu bidang maupun pada bidang lainnya.

PBA 2010 : Catatan Unik, Senang, Sedih, Galau, Impian, Cita-cita dan segalanya Tentang Kalian

"Tulisan ini buat kalian, teman-temanku yang sekaligus telah menjadi keluarga keduaku yang telah mengisi indahnya hidupku di empat tahun terakhir ini. Yah, berada diantara mahasiswa seperti kalian merupakan sebuah kebanggan tersendiri bagiku. Bangga karena kalian merupakan mahasiswa-mahasiswa yang memiliki bermacam-macam watak, suku, bahasa, dan lain-lain."


Liburan Bersama Syeikh As Sahli di Malino
Kurang lebih empat tahun saya sudah berada dan berbaur di kelas ini. Tepatnya di sebuah jurusan yang luar biasa. PBA namanya. Sebuah jurusan yang memiliki singkatan dari Pendidikan Bahasa Arab angkatan 2010. Hari ini merupakan hari yang terakhir kalinya saya dan teman-teman merasakan suasana dalam kelas bersama-sama. Di penghujung kuliah ini, seluruh perasaan bercampur baur menjadi satu. Setidaknya, beban-beban mengikuti kuliah semester depan telah tiada, dan kini saatnya untuk fokus menjalani KKN dan menyelesaikan skiripsi. Banyak pengalaman manis yang saya dapatkan selama berada di kelas ini. Bukan hanya tentang dosen-dosennya yang merupakan orang-orang yang luar biasa, namun lebih dari itu, saya lebih banyak mengenal orang-orang hebat di kelas, berdiskusi dengan teman-teman sekelas, bercanda bahkan marahan pun dengan teman kelas sendiri. Tak bisa dipungkiri, semuanya sangat berpengaruh dalam hidup ini. Ketika saya sedang bangga meraih sebuah penghargaan, ketika tertawa lepas bersama teman-teman, bersedih bersama, menceritakan orang bersama-sama, sampai ketika saya terpuruk dalam kesendirian.

Foto Bersama Penutupan Muaskar Tahun 2010
Mengenal kalian itu sungguh adalah anugerah tuhan yang patut saya syukuri. Kalian selalu memberikan motivasi tersendiri buat saya. Kalian berbeda dari teman-teman yang pernah kukenal sebelumnya. Kalian hebat, bisa membuatku merasa nyaman berada di sini. Walaupun kadang saya merasa bosan untuk kuliah, tapi tak jarang loh, kalian bisa membuatku lebih enjoy lagi menjalani hari-hari di kampus peradaban ini.

Memang saya sadari, perkuliahan yang selama ini kita jalani, kadang kita menemukan keadaan-keadaan yang berbeda-beda. Tak sedikit di antara kita selalu semangat dan terus berjuang menyelesaikan tugas-tugas kuliah. Tak sedikit pula di antara kita ada yang kurang aktif dalam menanggapi semua itu. Entah karena menyerah, sudah tidak kuliah, atau karena hal-hal yang lain. Saya rasa, bukan hanya di kampus, tetapi selama masa sekolah dulu pun, hal-hal yang seperti itu selalu menghiasai kehidupan kita. Namun perlu kita sadari, hal-hal tersebut hanyalah segelintir peristiwa yang akan menjadi momen-momen indah dalam hidup ini.

Semester depan, praktis saya sediakan hanya untuk fokus dalam KKN dan mengerjakan skripsi yang sudah mulai menghalang. Mencari-cari referensi yang cocok buat topik skripsi saya. dan mencar
i pembimbing yang mampu membimbing dengan hati. Namun, saya mau menjalaninya bersama kalian lagi. Walaupun, semester delapan ini kita tak akan pernah menemukan suasana kelas lagi, namun apalah gunanya Handphone-handphone canggih kalian kalau tak sekalipun menghubungiku, apa guna social media yang selalu kalian telusuri jika tak pernah menyapaku. Saya pun demikian, akan selalu berusaha agar silaturrahim ini tak berhenti sampai di sini.

Di lain sisi, saya mulai mengintrospeksi diri, hal-hal apa saja yang selama ini saya bisa dapat dari semua ini?? Dari perkuliahan ini? dari kampus ini? dan dari kalian-kalian??

Beruntung saya bisa masuk di salah satu jurusan di universitas ternama lagi peradaban ini. Walaupun impian untuk ke Mesir harus saya buang jauh-jauh dulu, namun saya bisa bersyukur dengan bisa belajar di kampus ini. Kampus yang mengenalkanku dengan teman-teman seperti kalian. Bisa bermain futsal bersama kalian, nginap di kost-kostan kalian, jalan bersama kalian, karaokean bersama kalian dan semua hal yang kulakukan dengan kalian begitu indah ketika dikenang.


Kalian sungguh istimewa di mataku. Saya sangat bimbang melewati semester tujuh ini. Di satu sisi saya harus mengejar cita-citaku yang sebentar lagi akan kuhadapi, di sisi lain saya harus meninggalkan kalian. Itu pilihan yang susah teman-teman. Seandainya saja kita semua adalah keluarga yang tak terpisah dari jarak dan waktu, tentunya saya sangat bahagia. Karena kalian selalu ada buatku walaupun saya tak selamanya ada buat kalian.

Namun, kenangan dari kalian, sudah cukup mampu menjadi bekal untuk meniti hari esok yang penuh dengan tantangan. Terima kasih buat semuanya. Di penghujung semester ini saya akan selalu berusaha untuk hadir di tengah-tengah kalian, selagi kita belum diwisuda.

Dan akhirnya....
Walaupun tulisan ini terlihat lebay bahkan norak sekalipun menurut kalian....
Namun, saya harp ini sudah mewakili seluruh perasaan yang saya alami di kelas kita...
Lewat tulisan ini pun, saya dengan tulus meminta maaf kepada teman-teman yang pernah tersakiti karena saya, pernah tersinggung dengan keceplas-ceplosan saya, ataupun merasa tersindir dengan tingah laku saya.
Selain itu, lewat tulisan ini pun saya bisa katakan.."SAYA BANGGA BISA BERSAMA KALIAN"...!!





Pelajaran dari Manado

 Blukkk... Blukkk.. Blukkk....
Begitulah kira-kira suara knalpot sebuah motor ketika berani menerobos jalan yang banjir setinggi lutut. Sama halnya dengan motor Skydrive putihku yang kukendarai beberapa waktu lalu ketika hendak menuju rumah salah seorang tanteku di sekitaran Jalan Perintis.

Yah, akhir-akhir ini, fenomena dari berbagai daerah mengenai banjir dan hujan selalu menjadi berita hot news di beberapa saluran televisi kita. Tidak heran, karena fenomena banjir ini kadang menghasilkan sebuah berita-berita menarik untuk ditayangkan. Selain itu, beberapa peristiwa banjir yang dialami dari berbagai daerah pun kadang menjadi hiburan tersendiri bagi setiap warganya.

Berita terakhir yang sangat mengagetkan yaitu mengenai banjir bandang yang menimpa kota Manado. Sebuah peristiwa yang laig-lagi menjadi sebuah pelajaran bagi seluruh manusia itu, sontak menggegerkan seluruh manusia. Padahal beberapa berita mengenai kejadian bahkan kecurangan di kota itu sama sekali tak pernah muncul.



Mengapa harus Manado? Mengapa tidak di kota lain?? yang tiap hari dikabarkan adanya tindakan dzalim???

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang selalu muncul di beberapa kalangan setelah melihat fenomena alam ini. Sama halnya dengan Aceh beberapa tahun silam, yang ditimpa musibah Bencana Tsunami hebat yang menggulung seluruh warganya, Manado pun tak beda dengan itu, ribuan rumah hancur berkeping-keping akibat banjir bandang yang seolah-olah tak akan surut. Selain itu, longsor pun mulai merambah di daerah tersebut. Pemerintah dan masyarakat lain pun tak bisa berbuat apa-apa kecuali mengerahkan seluruh personilnya untuk meminimalisir keadaan ini, membangun posko-posko pengungsian di beberapa tempat yang aman, memberikan bantuan makanan dan pakaian serta turut merasakan penderitaan warga Manado dengan banyak berdo'a agar bencana tersebut segera berhenti.

Kita tidak tahu apakah sebab sehingga bencana seperti ini menyerang kota Manado. Kita hanya bisa yakin dan percaya bahwa dibalik semua ini ada hikmah tersendiri sebagaimana yang telah Lukamnul Hakim ajarkan kepada putra beliau. Selalu ada hikmah di balik semuanya.

Untuk lewat tulisan ini, saya dan kita semua selalu mendoakan yang terbaik buat kota Manado. Percayalah, semua yang terjadi di kota Manado sana merupakan bukti bahwa Allah itu ada dan tak ada satupun yang dapat melawan dan menentang kekuasaan Allah Swt.

Ya allah... kami mohon padamu agar bencana yang menimpa kota Manado saat ini berhenti dan membuat seluruh manusia mendapatkan pelajaran dari peristiwa ini....!!!

#PrayForManado #MahasiswaMakassar #BencanaBanjir


Biaya KKN Naik Dua Kali Lipat : Ada Maksud Apa Di Balik Itu?

Semester Tujuh sebentar lagi akan berakhir. Yah, banyak di antara teman-teman saya sudah mempersiapkan diri untuk pulang ke kampungnya masing-masing karena libur untuk semester ini kira-kira sekitar satu bulan lebih. Sama halnya dengan teman-teman saya di kelas, saya pun sangat senang ketika kuliah diliburkan. Namun yang menjadi pokok pemikiran saya diujung-ujung semester ganjil ini, tak lain dan tak bukan adalah KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang sebentar lagi akan kujalani, yang merupakan syarat untuk menyeleseaikan studi di kampus ini.


Sekitar beberapa bulan yang lalu, saya sempat menanyakan kepada salah seorang senior saya seputar KKN itu sendiri. Banyak sekali yang saya tanyakan. Mulai dari suasana di sana, orang-orang di sana serta kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan nanti. Dan terakhir saya menanyakan tentang estimasi biaya yang dibayar oleh senior saya itu.

Awalnya, saya mengira Kuliah Kerja Nyata yang disingkat KKN ini adalah sebuah kegiatan yang sudah dibiayai oleh kampus yang di potong dari SPP mahasiswanya. Namun, saya keliru, ternyata setelah senior saya itu menceritakan proram KKN dia waktu tahun lalu, saya pun mengerti sedikit demi sedikit. Dan ketika saya tahu tetang adanya sebuah biaya yang akan dikeluarkan, saya langsung memberi tahukan kepada orang tua saya tentang hal tersebut, dan alhamdulillah mereka berdua merespon dengan sangat baik. Alhamdulillah.

Hari demi hari pun berganti, dan tibalah saatnya sebuah pengumuman aneh bin ajaib yang dikeluarkan oleh pihak kampus mengenai KKN yang sebentar lagi akan dilaksanakan. Satu per satu pengumuman saya baca. Karena selebaran yang saya baca hanyalah hasil kamera dari teman saya yang diunggah ke akun facebooknya, maka saya download dan membacanya satu per satu. pada poin pertama pengumuman itu, aman-aman saja. Nah ketika saya beranjak ke poin kedua, jejeran angka membuatku kaget, bukan cuma saya yang kaget ternyata teman-teman mahasiswa angkatanku pun kaget dan heran. Kok, angka sebesar itu menjadi syarat untuk melakukan KKN??? Bayangkan saja, angka 1. 300. 000 merupakan biaya yang harus kami bayar untuk mengikuti program KKN ini.

Lantas mengapa saya heran...??? Yah, ketika saya bandingkan antara pembayaran KKN pada tahun sebelumnya sangat berbeda dari tahun ini. Sungguh sangat berbeda jauh. Bisa liat rincian ini.

Rincian Biaya KKN Tahun 2014

Berbeda jauh kan..??? 
Yah, walaupun dalam hal ini BBM naik, tetapi jangan seenaknya menaikkan biaya KKN sampai sejauh itu. Kita ini adalah mahasiswa dan bukan seorang pengusaha besar. Kalaupun diantara kami ada yang beruntung merupakan anak seorang pengusaha besar, alhamdulillah.. Tapi yang lainnya..??? Bagimana kalau salah satu di antara mahasiswa ada yang anak seorang tukang becak atau tukang bentor yang setoran perhari orang tua mereka tidak menentu. Atau bahkan ada di antara mahasiswa yang membiayai hidupnya sendiri dengan kerjaan seadanya. Apakah yang disalahkan adalah mahasiswa tersebut? Tidak bisa begitu kan..???

Dengan rincian dana yang seperti itu, seolah-olah kami menjadi korban kesemena-menaan birokrasi kampus. Bukan hanya saya yang tidak menerima, namun seluruh teman-teman saya tidak bisa menerima keputusan seperti ini. Kalau seperti ini, KKN sudah bukan Kuliah Kerja nyata lagi namanya, tetapi menjadi Korupsi Kolusi dan Nepotisme. 

Namun, saya tak ingin anarkis yang tiba-tiba langsung ingin melempari rektorat kampus atau memaksa para pengurus untuk mengubah keputusan secepatnya dengan paksaan yang tidak bermoral. Saya hanya berharap lewat tulisan ini, serta lewat perjuangan teman-teman yang hari ini Senin, 20 januari di bawah rintik-rintik hujan melaksanakan Demonstrasi yang sama sekali tidak anarkis, saya ucapkan selamat memperjuangkan hak-hak mahasiswa seutuhnya. Maaf kawan, saya tak bisa ikut karena bertepatan dengan waktu kuliah saya yang sama sekali tidak bisa untuk tidak dihadiri. 

Semoga perjuangan kita untuk memperjelas Biaya KKN ini akan mendapatkan kemudahan dari Allah yang maha kuasa serta diberkahi oleh-Nya.