Mengapa Kita Kesal Ketika Dijelek-jelekkan Orang Lain?

Marah, kesal dan gundah memang merupakan kodrat kita sebagai manusia. Namun, Apa maksudnya kalau kita sebagai manusia merasa tersakiti ketika ada seseorang yang melukai hati kita, entah itu dengan membuat kita tersinggung, mempermalukan kita atau mengambil hak milik kita? Mengapa kita mesti marah, jengkel bahkan merasa terhina dengan itu semua? padahal itu tidak membuat kita berdarah, tidak membuat kita babak belur atau membuat kita mati. Tidak sama sekali, jadi buat apa kita marah.


Kalau kritik, mungkin bisa diterima. Tapi hinaan? Tidak semua manusia bisa terima jika mereka dihina. Manusia tidak pernah mau direndahkan oleh siapapun. Namun, meskipun tidak mau dihina, diantara mereka memiliki respon yang berbeda-beda untuk menanggapinya.

“Kau bodoh sekali! Kau tidak pantas berada di situ, kau kurang ajar, kau tidak pantas mengajar kepada anak-anak sedangkan kau sendiri butuh diajar?”

Hal itu akan terdengar sangat kasar apabila diucapkan kepada seseorang, terlebih lagi jika itu dilakukan di depan teman-temannya, di depan umum. Ucapan ini bisa saja muncul atas dasar ketidaksengajaan atau karena memang terlalu kesal dengan orang yang dimaksud. Namun, tetap saja. Ini adalah suatu hinaan yang menyakitkan. Lalu apa yang bisa kita lakukan seandainya berada dalam situasi seperti ini?

Orang dengan emosional tinggi, marah. Dia akan melawan balik dengan kata-kata yang lebih parah. Perang mulut, atau lebih buruk lagi, baku hantam. Tak ada lain, hal ini akan berakhir dengan suatu kesia-siaan, seperti rasa sakit, kesal, menyesal, dan malu. Jadi jangan jadi seperti ini ya teman-teman.

Orang yang rendah diri akan tertekan. Dia tidak terima dengan ucapan itu. Dia tidak suka. Tapi apa yang bisa dia lakukan kalau semua yang dikatakan itu memang benar? Akhirnya dia hanya bisa tertunduk dan menerima kalau dia memang bodoh. Sisanya, dia akan merenung sendirian dan menangis, lalu benar-benar menjadikan dirinya bodoh seperti yang mereka katakan.

Orang yang cuek, dia tidak belajar. Mungkin sudah menjadi kebiasaannya untuk tidak mau mendengarkan setiap hal buruk yang dikatakan orang lain. Dia memang tidak terpengaruh oleh hinaan itu. Tapi dia juga tidak mau belajar untuk mempelajari dirinya sendiri, apa yang membuat mereka menghinanya seperti itu.

Pernah melihat pacuan kuda atau karapan sapi? Untuk mendapatkan lari yang sangat kencang, hewan-hewan ini sering dicambuk. Terlihat jahat dan menyakitkan, tapi itu memang membuktikan bahwa cambuk itu menggerakkan mereka.

Tidak bermaksud untuk menyamakan manusia sebagai hewannya, tapi cambuk merupakan analogi dari sebuah hinaan. Ketika telinga kita menangkap adanya hinaan, sadarlah bahwa itu artinya masih terdapat hal yang kurang pada diri kita.  Memang terasa sakit, tapi harus menjadi lebih baik lagi.

Beberapa orang menamakan hal ini sebagai dendam positif. Kita menggunakan rasa sakit hati ini sebagai suatu motivasi untuk menjadi lebih baik lagi. Percuma kita menghina balik orang tersebut jika yang dikatakannya itu benar. Maka, yang kita lakukan adalah segera memberikan bukti bahwa hinaan mereka adalah suatu kesalahan.

Ayolah teman, tak perlu merasa terhina lah ketika dihina oleh orang lain. Jadikan hinaan itu batu loncatan ke arah yang lebih tinggi lagi. orang bilang hidup itu berat. Tapi tidak juga, tergantung pemikiran kita teman. Ini saatnya kita bangkit dari hinaan-hinaan yang membuat kita terpuruk.

Tidak Seharusnya keburukan dibalas dengan keburukan juga.

Komitmen dan Jodoh. Di manakah Posisi Komitmen Ketika disandingkan dengan Jodoh?


Hidup di dunia ibarat sebuah perjalanan singkat yang mengisyaratkan untuk kembali. Yah, pergi untuk kembali, itulah dunia. Entah Sudah beberapa macam cobaan dan ujian yang kita lalui dan jalani dalam mengitari kehidupan ini. Setinggi apapun cita-cita yang kita dambakan ujung-ujungnya wajib kita kembalikan kepada sang pencipta, karena kita sadar kehidupan ini telah digariskan oleh-Nya. Baik itu berupa harta, kedudukan, jabatan, cobaan, keturunan, dan Jodoh.

Saya tak ingin berceramah lebih jauh lagi.
Hal menarik untuk dibicarakan pada saat ini adalah kata terakhir dari paragraf pertama tadi, Yah JODOH. 

Tentunya setiap orang ingin jodoh yang diberikan oleh Tuhan kepadanya adalah orang yang ia cintai. Merupakan kebahagiaan tersendiri menurut sebahagian orang, ketika wanita atau pria yang ia cintai sejak dahulu itu yang menjadi jodohnya. Sampai ada yang mengesampingkan kalimat "jodoh di tangan Tuhan". 

Memang, kita sebagai manusia biasa mampu membuat konsep yang begitu menarik dalam hidup kita. Kita mampu mendesain hidup ini semau kita. Tapi satu hal yang perlu diingat, Manusia hanyalah manusia, manusia bukan maha penguasa, apalagi maha pencipta. Sebaik apapun konsep yang kita buat dalam hidup ini, belum tentu baik menurut Sang Pembuat skenario kehidupan ini. 

Jodoh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang cocok menjadi suami atau istri; pasangan hidup.  Sedangkan menurut Islam, jodoh itu adalah berdasarkan Firman Allah Swt. : Allah subhanahu wata'ala berfirman:" Dan diantara kekuasanNYA ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri,supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya,dan dijadikanNYA diantaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir" (QS.Ar-Ruum:21)

Nah, yang menjadi permasalahan banyak orang sampai saat ini, adalah bagaimana kah cara agar jodoh kita adalah orang yang kita cintai?  Apakah perlu sebuah KOMITMEN menjalaninya?

Saya yakin, banyak di antara pembaca yang menjadi korban dengan komitmen tersebut. Komitmen yang awalnya membuat kita berbunga-bunga, tetapi seiring berjalannya waktu, justeru komitmen itu sendiri yang membuat kita sakit hati, galau dan merana. 

Kita membuat sebuah komitmen kepada manusia, yang kita tahu sendiri manusia adalah makhluk yang tidak pernah lepas sekalipun dari sebuah kekhilafan. Ketika kita menjalankan sebuah komitmen, di situlah kadang ada timbul sebuah keegoisan dan melupakan takdir yang telah digariskan oleh Tuhan. Padahal membuat sebuah komitmen kepada pasangan, berharap keduanya mematuhi komitmen itu dan berujung ke pelaminan, itu ibarat kita mengarungi sebuah samudera yang luas menuju sebuah pulau yang jauh tetapi tidak memikirkan apakah kapal kita tidak akan kehabisan bahan bakar, apakah kapal kita kuat atau apakah tak ada badai dan angin topan di tengah samudera. Seolah-olah kita sudah pasti melewatinya. 

Ingat, ada sang Pembolak balik hati mengawasi kita. Kita hari ini tidak mungkin sama dengan kita yang akan datang. Jadi, perlukah komitmen itu?

Perlu tidaknya suatu komitmen dalam menjemput jodoh itu tergantung peribadi masing-masing. Tidak mungkin untuk dipaksakan ke setiap individu. Karena mejadikan komitmen itu sebagai utama dan nomor satu sungguh merupakan kesalahan terbesar. Jangan sampai menomor duakan sang penentu kebijakan yang abadi. Tak perlu menjanjikan sebuah komitmen ketika kita sendiri tak mampu Istiqomah berbuat baik dalam hidup ini. Tulang rusuk tidak akan mungkin tertukar dari pemiliknya. 

Masalah selanjutnya berasal dari pihak laki-laki,  Lantas ketika kita tidak berkomitmen, akan ada orang yang mendahului kita atau istilahnya mengambil jodoh kita. 

Takut? Sebenarnya ketakutan itu berasal dari diri kita sendiri. Semua yang terjadi adalah kehendak-Nya, jadi sekali lagi berharaplah kepada sang pencipta, bukan kepada yang diciptakan. Sebenarnya simpel ketika ada orang yang mendahului kita, itu berarti dia bukan tulang rusuk kita, bukan pasangan yang dikehendaki Tuhan dan bukan jodoh kita. 

Akan ada jodoh yang mungkin lebih baik dari yang kita fikirkan. Karena apa yang kita senangi belum tentu baik  menurut-Nya dan sebaliknya, yang kita benci bisa saja menjadi yang terbaik bagi kita. Sehingga cara terbaik dalam menjemput jodoh itu adalah memperbaiki diri agar bisa lebih baik lagi. Untuk seorang pria, memperbaiki dirinya menjadi seorang ayah yang baik buat anak-anaknya kelak serta belajar menjadi pemimpin keluarganya. Sedangkan untuk wanita, belajar menjadi isteri sholehah dan menjadi ibu yang cerdas bagi anak-anaknya kelak. 

Karena jodoh itu bukan tentang seberapa cepat atau seberapa lambat datang, melainkan jodoh akan datang tepat pada waktunya. Bukan tentang siapa, melainkan yang terbaik. 

KISI-KISI BAHASA ARAB KELAS VII A,B,C, D, E dan F TSANAWIYAH PONDOK PESANTREN ANNAHDLAH LAYANG / SUDIANG

 
1.      Ungkapan-ungkapan
2.      Ucapan perkenalan
3.      Percakapan.
4.      IsmulIsyarah. (Kata Tunjuk)
5.      Muannas mudzakkar.
6.      Kosa Kata
a.       Lemari
b.      Jam
c.       Atap
d.      Sekolah
e.       Kelas
f.       Pulpen
g.      Meja
h.      Bangku
i.        Kursi
j.        Jendela
7.       Keterangantempatmisalnya, Di depan, Di Belakang, Di atas, Di Bawah, Di sampingdll.
8.       Kosa kata warna Biru, cokelat, hijau, hitam, kuning, merah, putih.
9.       Kata ganti personal tunggal yang bersambung
a.  إياي
b. إياك
c.   إياك
d. إياه
e.  إياها
10.  Angka 1-100 dalam bahasa arab.

مَعَ النَّجَاح

Masjid Jin "Tiban" Turen Kabupaten Malang, Kolaborasi antara Santri dan Tentara Jin



Hari itu adalah kali pertama saya menginjakkan kaki di kota Malang, Jawa Timur. Malang memang mempesona, terbukti dengan banyaknya tempat-tempat unik yang bisa kita kunjungi. Waktu itu, saya bersama salah seorang teman yang sudah setahun lebih berada di sana mengunjungi Alun-alun Kota Batu, Alun-alun kota Malang, Stadion Kanjuruhan, Para Layang, Masjid Agung Malang dan terakhir mengunjungi salah satu Masjid yang kalau dilihat dari sejarah serta anggapan orang-orang merupakan masjid yang unik. Mengapa dikatakan unik? Yuk, kita cerita sedikit tentang masjid yang satu ini. 

Mesjid jin Tiban ini berada dalam komplek Pondok Pesantren Biharu Bahri 'asali Fadlaailir Rahmah di kawasan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dinamakan ”Tiban” karena konon, mesjid ini ”tiba-tiba ada”. Sekilas kita melihat nama pesantren di atas, wah panjang yah. Biasanya nama-nama pesantren yang ada di indonesia rata-rata hanya memiliki satu atau dua suku kata. Misalnya pesantren saya An Nahdlah, hanya memiliki satu suku kata. pesantren Tebu ireng yang ada di jombang hanya memiliki dua suku kata. Dan pesantren-pesantren lain yang jarang sekali memiliki nama sebanyak lima suku kata. waw.

Selanjutnya, konon katanya masjid ini dibangun pada tahun 1991 hanya dengan waktu sehari semalam saja oleh tentara jin. Namun, cerita itu tidak memiliki bukti yang kuat karena beberapa traveler ingin membuktikan hal tersebut namun tidak menemukan bukti konkrit. Sebagian orang-orang juga berpendapat bahwa masjid ini dibangun oleh para santri serta kiyai dengan bantuan jin. nah, apapun itu, intinya masjid ini merupakan hasil maha karya para santri entah itu dibangun dengan bantuan jin atau tidak. Selain itu, walaupun masjid ini memiliki tekstur timur tengah, akan tetapi pembangunan masjid ini ternyata tidak memiliki Arsitek. Desain masjid ini hanya berdasarkan petunjuk Kiyai Achmad Bahru Mafdholudin Sholeh yang ia dapatkan dalam sholat istikharah.

Masjid Tiban tidak tanggung-tanggung memiliki 9 lantai yang tidak bisa kita kelilingi dalam beberapa jam saja. Jadi saran saya, kalau ingin berkunjung ke masjid ini, harus betul-betul meluangkan waktu sebanyak mungkin. 

Walaupun memerlukan waktu yang lama, tetapi tidak perlu membawa bekal untuk berkunjung ke sana karena di lantai paling atas masjid ada supermarket dan berbagai macam kuliner disediakan di sana. Tidak ketinggalan ole-ole khas masjid Tiban dan malang juga tersedia di sana. 

Namun, setelah saya berkeliling-keliling mencari area pusat masjid yang sebagaimana masjid-masjid besar lainya memiliki area pusat yang luas yang digunakan untuk sholat serta kajian-kajian, saya tidak menemukannya. Justru ketika saya bertanya kepada petugas letak tempat sholat, saya justru ditunjukkan sebuah mushollah sederhana, yang tidak terlalu luas. Aneh juga yah, di dalam masjid ada mushollah. Hehehe... 

Jadi, ketika teman-teman ingin berkunjung ke Masjid Tiban, jangan menyamakan masjid ini dengan masjid-masjid besar seperti Istiqlal, Masjid Agung, Masjid Raya, Al Markaz dan masjid-masjid besar lainnya. 


Kalau anda tertarik, sekali-kali sempatkanlah waktu anda untuk menyusuri 9 lantai masjid ini. Buat foto-foto pun masjid ini tidak kalah dengan tempat-tempat indah lain karena memiliki latar yang keren serta ala-ala timur tengah.